Sabtu, 30 Januari 2016

Ford Hengkang dari Indonesia

SATU lagi raksasa otomotif AS mundur dari Tanah Air. Kemarin, Ford Indonesia mengumumkan menyetop operasinya di Indonesia, termasuk penjualan dan impor resmi semua produk kendaraannya dan penutupan dealership.

‘Kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini’, demikian keterangan Managing Director Ford Indonesia Bagus Susanto seperti dilansir di laman resmi korporasi.

Dari laporan Reuters, keputusan Ford itu disampaikan kemarin pagi via surel dari Presiden Ford Asia Pasifik Dave Schoch kepada seluruh karyawan di regional terkait. Selain Indonesia, Ford juga melikuidasi bisnisnya di Jepang.

Masuk ke pasar Indonesia pada 2002, produsen asal Detroit, AS, itu memiliki 35 staf dan kanal penjualan lewat 44 agen pemegang merek. Tahun lalu, penjualan Ford di Indonesia berkisar 6.000 unit, atau 0,6% dari pangsa pasar. “Di Indonesia, tanpa manufaktur lokal, sukar berkompetisi di pasar,” terang juru bicara Ford yang berbasis di Shanghai.

Juni tahun lalu, General Motor Indonesia lebih dulu menutup pabriknya di Indonesia, meski tetap melanjutkan bisnis penjualannya.

Kebijakan itu lantaran GM sukar bersaing dengan produk lain sejenis.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru,” imbuh Bagus.

Saat dihubungi secara terpisah, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan menilai langkah Ford Indonesia tidak memberi impak kepada industri otomotif Tanah Air.

“Enggak apa-apa, marketnya enggak sebesar yang lain,” kata dia.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan belum mengetahui musabab penghentian operasional Ford. (Ire/E-2) Media Indonesia, 26 Januari 2016, halaman 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar