"Akan ada peningkatan jalan provinsi dan lajur kereta api Jakarta Bandung-Kertajati Cirebon."
Jhonny Patta Wakil Kepala Komite BIJB
KEMAJUAN pembangunan Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mencapai 40%. Proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang studi pembangunannya dimulai sejak 2003 tersebut ditargetkan rampung pada 2018. Demikian dikemukakan Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Bambang Tjahjono dalam acara Dialogue Series VIII PT Nusantara Infrastructure Tbk di Jakarta, kemarin.
Pendanaan pembangunan Bandara Kertajati ditanggung bersama antara pemerintah pusat, melalui APBN, dan daerah. Dari APBN, sebesar Rp130 miliar di 2013 telah digunakan untuk membangun landasan pacu sepanjang 2.500 meter. Hingga akhir 2014, landasan pacu akan diperpanjang 500 meter dengan dana Rp100 miliar.
Wakil Kepala Komite Perwakilan BIJB Kertajati, Jhonny Patta, mengatakan proyek Bandara Kertajati dilatarbelakangi pesatnya pertumbuhan penduduk di tiga kawasan metropolitan Jawa Barat yang pada tahun lalu mencapai 44,9 juta orang dan diprediksi meningkat hingga 54,1 miliar orang di 2029. Kawasan-kawasan metropolitan Jawa Barat yang dimaksud meliputi metropolitan Bodebek Karpur (Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta), metropolitan Bandung Raya, dan metropolitan Cirebon Raya. Seiring dengan itu, kemampuan ekonomi penduduk semakin meningkat sehingga sanggup membeli tiket pesawat.
Menurut Jhonny, Bandara Kertajati dibangun dalam tiga tahapan. Hingga 2016, pembangunan diperkirakan menelan dana Rp8 triliun. BIJB bakal dilengkapi fasilitas jalan tol dan kereta api. “Akan ada peningkatan jalan provinsi di Jatibarang dari dua lajur menjadi empat dengan akses tol dan nontol dengan biaya Rp757 miliar lebih. Juga lajur kereta api Jakarta-Bandung-Kertajati-Cirebon,” ungkap Jhonny. (Ire/E-1/MEDIA INDONESIA,04/04/2014,HAL:18)
Jhonny Patta Wakil Kepala Komite BIJB
KEMAJUAN pembangunan Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mencapai 40%. Proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang studi pembangunannya dimulai sejak 2003 tersebut ditargetkan rampung pada 2018. Demikian dikemukakan Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Bambang Tjahjono dalam acara Dialogue Series VIII PT Nusantara Infrastructure Tbk di Jakarta, kemarin.
Pendanaan pembangunan Bandara Kertajati ditanggung bersama antara pemerintah pusat, melalui APBN, dan daerah. Dari APBN, sebesar Rp130 miliar di 2013 telah digunakan untuk membangun landasan pacu sepanjang 2.500 meter. Hingga akhir 2014, landasan pacu akan diperpanjang 500 meter dengan dana Rp100 miliar.
Wakil Kepala Komite Perwakilan BIJB Kertajati, Jhonny Patta, mengatakan proyek Bandara Kertajati dilatarbelakangi pesatnya pertumbuhan penduduk di tiga kawasan metropolitan Jawa Barat yang pada tahun lalu mencapai 44,9 juta orang dan diprediksi meningkat hingga 54,1 miliar orang di 2029. Kawasan-kawasan metropolitan Jawa Barat yang dimaksud meliputi metropolitan Bodebek Karpur (Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta), metropolitan Bandung Raya, dan metropolitan Cirebon Raya. Seiring dengan itu, kemampuan ekonomi penduduk semakin meningkat sehingga sanggup membeli tiket pesawat.
Menurut Jhonny, Bandara Kertajati dibangun dalam tiga tahapan. Hingga 2016, pembangunan diperkirakan menelan dana Rp8 triliun. BIJB bakal dilengkapi fasilitas jalan tol dan kereta api. “Akan ada peningkatan jalan provinsi di Jatibarang dari dua lajur menjadi empat dengan akses tol dan nontol dengan biaya Rp757 miliar lebih. Juga lajur kereta api Jakarta-Bandung-Kertajati-Cirebon,” ungkap Jhonny. (Ire/E-1/MEDIA INDONESIA,04/04/2014,HAL:18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar